Minggu, 19 Juni 2011

POLITIK DI INDONESIA TAHUN 2011

East Asia Summit of the World Economic Forum yang baru saja berakhir seperti menandakan bahwa Indonesia sedang berada di puncak kejayaan.

Sebagai peserta, saya harus memberi selamat kepada Ibu Mari Pangestu dan Gita Wirjawan - keduanya kebetulan saya kenal baik - atas usaha dan kerja keras mereka selama konferensi berlangsung. Kementerian mereka tidak kalah dari para organizer di Swiss dalam hal efisiensi dan profesionalisme.

Dua atau tiga belas tahun yang lalu, sulit membayangkan kehadiran para figur besar ini– para pengusaha global, pejabat publik, pelaku keuangan dan think-tanker- di Jakarta.

Sejumlah pengusaha sibuk seperti Sir Martin Sorell dari WPP, Paul Polman dari Unilever, dan Stuart Gulliver dari HSBC pasti memiliki banyak sekali agenda dalam jadwal mereka.

Kehadiran mereka di Jakarta, tak lama setelah kunjungan tokoh-tokoh pemimpin politik besar (seperti Presiden AS Barack Obama) dan penyanyi pujaan dunia (Justin BIeber), semakin mengkokohkan Jakarta sebagai ibukota negara ASEAN terdepan.

Di saat yang sama, perusahaan yang sedang berkembang pesat seperti Air Asia sedang menjajaki kemungkinan membuka kantor pusat regional di Jakarta – satu lagi bukti pengaruh Jakarta yang semakin besar.

Keberadaan Indonesia yang semakin kuat di kancah internasional ini kemudian diimbangi dengan kondisi keuangan Indonesia yang ternyata sangat sehat. Seperti dulu pernah saya tulis dalam salah satu kolom saya, waktu telah berubah dan Indonesia kini berada dalam situasi yang baik, saat ia sedang menunggu kenaikan rating kredit (satu tingkat di bawah investment grade). Sementara AS sedang berusaha menanggulangi defisit, devaluasi dan stagnasi ekonomi. Seperti yang pernah dikatakan seorang ekonom baru-baru ini, AS memiliki potensi lebih besar untuk gagal melunasi utangnya dibandingkan Indonesia.

Sementara kubu Republik dan Demokrat sedang bertarung menaikkan batas utangnya yang mencapai triliunan dollar, Indonesia mencatat angka rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 27%. Roda kehidupan memang selalu berputar.

Namun, di tengah semua berita baik ini, saya punya beberapa kekhawatiran – dan tidak ada hubungannya dengan politik. Dalam banyak hal, evolusi politik Indonesia jauh lebih cepat berkembang dibandingkan perekonominya. Demokrasi telah tertanam dengan baik dan kuat dalam masyarakatnya.

Tapi di luar semua ini, Indonesia sedang terancam bahaya dengan hanya menjadi sapi perah atau koloni dari semakin besarnya kekuatan imperial– China dan India.

Karena itu saya agak cemas menyikapi momentum pertumbuhan ekonomi saat ini. Kita tidak mau melihat kembali terjadinya titik terang palsu di awal tahun 90an, yang segera dihancurkan oleh krisis finansial 1998.

Memang, dapat dikatakan kita sudah berada di titik puncak dari booming yang sedang terjadi.

Apakah gejala melambatnya perekonomian China – pengetatan kredit dan peningkatan inflasi adalah tanda-tanda masalah bagi Indonesia?

Apakah 'tipping point' dalam hal ini mengacu pada kemerosotan dan bukannya titik awal untuk semakin berkembang?

Tentu saja, infrastruktur harus diperbaiki. Kondisi jalan-jalan, listrik, pelabuhan dan bandara masih belum memadai.

Namun tantangan yang lebih besar adalah pada pola pikir kaum elit Indonesia sendiri. Saat ini, pergi ke Banjarmasin dan Balikpapan untuk mendapatkan konsesi tambang batu bara, mengembangkan produk-produk dan layanan baru terdengar sangat ketinggalan zaman.

Booming bahan mentah merupakan suntikan insentif dalam dunia bisnis dan pemerintah harus menyeimbangkan besarnya pengaruh pengusaha di industri sumber daya alam dalam perencanaan ekonominya.

Jelas, tidak ada yang salah dengan menjual sesuatu yang berlimpah di suatu negara, tapi rakyat Indonesia harus kembali memfokuskan diri untuk meningkatkan nilai dari sumber daya yang siap mereka kirimkan ke Mumbai dan Shanghai.

Mantan Presiden BJ Habibie memperingatkan rakyat Indonesia awal bulan ini untuk tidak mengorbankan kedaulatan ekonomi mereka.

Walaupun saya sedikit ragu, saya setuju dengan argumen beliau, karena ada bahaya yang cukup besar yang mengancam Indonesia dapat jatuh ke dalam pola eksploitatif dalam pertumbuhan ekonomi ini.

Tidak adanya penambahan nilai dalam ekonomi pada jangka menengah akan menggerogoti nilai kompetitif Indonesia, dan akan mempengaruhi perkembangan kemampuan SDM, pertumbuhan lapangan kerja, serta kesejahteraan.

Pertama, liberalisasi bukanlah tujuan akhir, dan harus diatur secara cerdas. Dan ada saat-saat di mana kepentingan nasional harus didahulukan.

Contohnya, perusahaaan raksasa global seperti Samsung, Toyota dan Lucky Goldstar dibesarkan oleh pemerintah negaranya masing-masing. Memang, terdapat risiko pemerintahan di situ, akan tetapi hasil positifnya juga sebanding dengan upaya yang dikerahkan.

Ada sesuatu yang harus lebih diperhatikan pada bidang manufaktur. Ketika China terlanda inflasi, Indonesia bisa diuntungkan dari relokasi industri yang mungkin terjadi.

Bila ini terjadi, kisah pertumbuhan Indonesia dapat 'ditulis ulang' dengan lebih positif: tidak hanya terbatas pada ketersediaan komoditas yang tidak stabil, akan tetapi berdasarkan penciptaan nilai.

Jadi, sebelum kita merayakan pemulihan Indonesia, mari kita ingat bahwa tipping point ini bisa berlanjut naik atau justru sebaliknya. Perekonomian Indonesia memang bisa menjadi salah satu dari 10 yang terbesar pada 2025. Namun, ini bisa berisiko menjadikan Indonesia sebagai Rusia versi Asia – sebuah negara di mana usaha dan manufaktur tergantikan oleh pencari rente dan korupsi

MATERI PERKULIHAN APLIKASI KOMPUTER


Cara Membuat Mailing List Sendiri di Yahoo! Groups

Pada artikel sebelumnya, telah dibahas mengenai cara mendaftar di mailing list Yahoo!. Nah, sekarang adalah saatnya anda membuat mailing list anda sendiri. Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Buka url http://groups.yahoo.com
2. Setelah Muncul Tampilan Seperti diatas maka Klik link “Sign In“. Ini jika anda sudah mempunyai account di Yahoo!. Jika tidak maka klik link “Click here to register“. Proses pendaftarannya sama dengan ketika anda membuat email di Yahoo!. (Baca artikel Membuat Email Gratis Di Yahoo!).
3. Jika anda ingin membuat Group Mailing List sendiri maka klik link “Start a new Group!” dan pilih kategori milis yang ingin anda buat pada “Browse Group Categories“. Sesuaikan dengan pilihan yang disediakan. Misalnya: Programming Languages, dsb.
4. Setelah selesai maka klik “Place my group in…“
5. Masukkan nama group/ mailing list anda. Misalnya: Programmer Indonesia.
6. Masukkan alamat email yang akan digunakan sebagai email administrator mailing list anda. Misalnya: programmer-indonesia@yahoogroups.com.
7. Isikan deskripsi dari milis anda. Anda bisa menjelaskan latar belakang dibuatnya milis tersebut, siapa saja yang boleh menjadi anggota, dsb.
8. Setelah selesai, klik “Continue” untuk masuk ke langkah berikutnya.
9. Pilih salah satu email anda. Ini jika anda memiliki lebih dari satu email yang terdaftar di maling list Yahoo!. Di sini anda juga akan diminta untuk mengetikkan kode verifikasi sesuai dengan gambar yang tertera.
10. Jika berhasil maka akan ditampilkan nama milis yang telah anda buat. Lanjutkan untuk membuat Konfigurasi Milis anda dengan mengklik “Customize Group“. Atau jika ingin standar saja, maka anda bisa langsung mengajak rekan-rekan anda untuk bergabung dengan mengklik “Invite People“.


LANGKAH PEMBUATAN BLOG
• 1. Cara Membuat blog
• 2. Promosi Blog yang pertama
• 3. Promosi Blog ke dua
• 4. Pasang Foto di Blog
• 5. Memaksimalkan kerja blog
• 6. Aksesoris Blog
• 7. Mendaftardi directory Technorati
• 8. Promosi Lewat Google Sitemap

Mendaftar Google Sitemap (8)
Seri Promosi Blog: Google Sitemap

Seperti yg pernah diterangkan sebelumnya di sini dan di sini, untuk membuat blog dan tulisan kita banyak dibaca dan dikunjungi orang adalah karena dua kemungkinan (a) karena inter-link antar blog, dan (b) karena orang datang melalui mesin pencari (search engine) terutama Google. Bagaimana supaya semua entry di blog kita ditangkap google? Gunakan Google Sitemaps.
Label: 8. Promosi Lewat Google Sitemap
Technorati: Direktori Blog, Tags & Bookmarks (7)
Seperti yg pernah dijelaskan sebelumnya, untuk promosi blog supaya lebih luas dikenal setidaknya anda harus mensubmit ke dua direktori blog terkenal: technorati.com dan feedburner.com.
Label: 7. Mendaftardi directory Technorati
menambah Aksesoris Blog (6)
Konon, blog itu berjenis kelamin perempuan. Dan, karena itu, perlu dihiasi dg aksesoris supaya selalu tampak cantik dan dapat menarik hati kaum blogger (yg ini berjenis laki-laki).
Label: 6. Aksesoris Blog
Membuat maksimal unjuk kerja Blog di Blogger (5)
Pada tulisan-tulisan lalu, sudah dijelaskan sejumlah tips untuk membuat blog kita menjadi google friendly, mudah ditangkap mesin pencari (search engine) google dan saudara-saudaranya. Tips berikut ini sebagian akan mengulang tulisan lalu secara lebih detail plus sejumlah tambahan bagaimana untuk memaksimalkan cara kerja blog kita. Saya urut dari awal.
Label: 5. Memaksimalkan kerja blog
Cara Memasang Foto di Blog (4)
Pasang Foto di Profile Blogger/Blogspot (4)
Banyak blogger yg nanya tentang bagaimana cara memasukkan fotonya yg ganteng dan cantik di profile blognya. Berbeda dg di blog gratis lain, di blogger/blogspot, prosesnya agak sedikit rumit bagi yg masih baru di dunia internet.
Label: 4. Pasang Foto di Blog
Cara Praktis Promosi Blog (3)
Setelah membuat blog dan memposting tulisan, curhat, puisi dan cerpen serta diari Anda, cobalah tiga hari kemudian cek blog Anda di http://technorati.com/search,
Label: 3. Promosi Blog ke dua
Cara Mempromosikan Blog (2)
Setelah selesai membuat blog, hal yg tak kalah pentingnya adalah empromosikan/memperkenalkan blog milik Anda pada dunia ramai. Apa gunanya membuat blog kalau isi curhat, puisi, cerpen, refleksi dan opini Anda yang diposting tidak dibaca orang, bukan?
Label: 2. Promosi Blog yang pertama
PEMBUATAN BLOG BARU
Karena banyak yg bertanya tentang apa itu blog, maka agar lebih praktis saya tuliskan saja di sini info dasar blog bagi pemula.

Berita Terbaru tentang Pendidikan Indonesia


BAGAIMANA KEADAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA????????

Mencapai pendidikan dasar untuk semua merupakan tujuan kedua dari MDGs. Tujuan ini memiliki target untuk menjamin bahwa sampai dengan tahun 2015, semua anak, dimanapun, laki-laki dan perempuan, dapat menyelesaikan sekolah dasar (primary schooling). Penilaian terhadap pencapaian tujuan kedua dari MDGs didasarkan atas empat indikator yaitu, angka partisipasi sekolah (APS), angka melek huruf, rata-rata lama studi dan rasio murid laki-laki dan perempuan. Pencapaian Indonesia dalam APS telah mencapai hasil yang baik, yaitu diatas 90%. Begitu juga dengan pencapaian angka melek huruf telah mampu mencapai angka diatas 90%. Akan tetapi jika dilihat dari angka rata-rata lamanya studi, maka tercapainya tujuan MDGs yang kedua ini agaknya masih perlu perjuangan yang panjang. Tulisan ini berisi empat bagian utama. Bagian pertama mengemukakan pentingnya program MDGs terutama yang berkaitan dengan pendidikan sebagai hak dasar setiap warga negara. Bagian kedua memaparkan beberapa program Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan pendidikan dasar untuk semua. Bagian ketiga adalah kajian tentang pencapaian program pendidikan di Indonesia. Bagian terakhir dari tulisan ini berupa kesimpulan dan rekomendasi.


The second goal of MDGs is to provide basic education for all. This goal is targeted to guarantee that in 2015 all children both boys and girls finish primary schooling. The achievement of this goal is evaluated based on four indicators, namely: schooll enrollment ratio, literacy rate, length of study and ratio between boy and girls students. Indonesian achievement in materialising the second MDGs based on schooll enrollment ratio is good, that is more than 90 percent. The same story is also happen with the literacy rate. However, if it is measured from length of study, Indonesia is still lack behind. This paper is aimed to discuss this issue. The first part of this paper discusses the importance of MDGs programmes which are formulated using right based approach for education. The second part describing various Indonesia’s programmes aimed to realise the second MDGs to provide basic education for all. The third part is a review on the achievement of Indonesia’s education programmes in realiasing the second MDGs. The last part is conclusion.Tujuan kedua dari delapan tujuan Pembangunan Millenium (TPM) atau Millennium Development Goals (MDGs) adalah mencapai pendidikan dasar untuk semua.
Menurut sistem penilaian EDI yang membagi tiga kategori skor, yaitu kelompok negara dengan indeks pendidikan tinggi (0,950 keatas), sedang (0,800 sampai dibawah 0,950) dan rendah (dibawah 0,800). Maka menempatkan Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Myanmar dan Kamboja, berada di kelompok negara dengan kategori EDI sedang. Sementara Indeks Pendidikan Brunei Darussalam menempati peringkat tinggi (Kompas, 31 Desember 2007:14).




Posisi negara Indonesia yang berada pada kategori sedang ini terkait dengan beberapa realita. Realita-realita tersebut, yang akan diuraikan pada pembahasan berikut ini yang terdiri dari angka buta huruf di beberapa daerah, rendahnya rata-rata lama studi dan kesenjangan Angka Partsipasi Sekolah (APS) antara laki-laki dan perempuan.
Pembangunan nasional yang telah dilaksanakan sejak Repelita I tahun 1969, hendaknya telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Meskipun pembangunan nasional telah dilaksanakan sejak Repelita I ternyata masih menyisakan sejumlah masalah diantaranya bidang pendidikan. Salah satu indikatornya adalah kemampuan baca tulis yang merupakan ketrampilan minimal yang diperlukan oleh masyarakat untuk mencapai hidup sejahtera. Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf yaitu persentase penduduk diatas 10 tahun yang dapat membaca dan menulis. Pada tahun 2005, memang proporsi penduduk yang masih buta huruf secara nasional sudah jauh menurun dan tinggal sebesar 8,09% (Statistik Kesejahteraan Rakyat, 2005:70). Namun beberapa propinsi masih memiliki proporsi buta huruf yang relatif tinggi, seperti Papua (26,43%), NTB (18,27%), Sulawesi Selatan (13,71%), NTT (13,32%), Jawa Timur (12,79%), DIY (12,11%), Jawa Tengah (11,13%) dan Kalimantan Barat (10,89%). Disparitas angka melek huruf tersebut bukan hanya meliputi propinsi saja, akan tetapi disparitas juga terjadi antara desa-kota dan laki-laki perempuan. Menurut Statistik Pendidikan 2006, persentase penduduk buta huruf 10 tahun keatas di daerah pedesaan (10,24%) mencapai dua kali lipat lebih tinggi dibanding perkotaan (4,24%). Pola serupa juga ditemukan untuk laki-laki dan perempuan. Persentase penduduk buta huruf perempuan (10,33%) mencapai dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan penduduk laki-laki (4,88%).
Disamping masih tingginya angka buta huruf di beberapa daerah (termasuk DIY yang notabene sebagai kota pendidikan) masalah lain yang masih harus mendapat perhatian serius adalah rendahnya rata-rata lama sekolah. Rata-rata lama sekolah merupakan indikator lainnya yang diformulasikan oleh UNDP pada tahun 1990 untuk menyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Program Wajib Belajar 9 tahun telah dicanangkan pemerintah sejak tahun 1994 melalui Inpres I tahun 1994. Rata-rata lama sekolah di Indonesia pada tahun 2006 baru mencapai 7,44 (Statistik Pendidikan 2006:57). Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata pendidikan penduduk Indonesia baru mencapai jenjang pendidikan kelas 1 SMP. Realita tersebut diatas jelas menuntut bahwa percepatan pembangunan bidang pendidikan terutama pendidikan dasar merupakan kebutuhan yang sangat mendesak.
Tulisan ini bertujuan mengkaji beberapa program Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan pendidikan dasar untuk semua serta mengemukakan kajian tentang pencapaian program pendidikan di Indonesia berkaitan dengan tujuan kedua dari Millenium Development Goals (MDGs). Data yang digunakan dalam kajian ini berasal dari berbagai sumber diantaranya Biro Pusat Statistik, Depdiknas dan media masa.
1. 2. Tujuan Pembangunan Milenium dan Pendidikan untuk Semua (PUS)
Pada bulan September tahun 2000, perwakilan-perwakilan dari 189 negara menandantangani deklarasi yang disebut sebagai Millennium Declaration yang mengandung 8 poin dan harus dicapai sebelum tahun 2015. Negara-negara yang membuat kesepakatan tersebut bukan saja negara kaya tetapi juga negara-negara miskin dan berkembang. Delapan poin ini tergabung dalam tujuan yang dinamakan sebagai Millennium Development Goals (MDGs). Di Indonesia MDGs disebut sebagai Tujuan Pembangunan Milenium.
Delapan kesepakatan dalam MDGs tersebut adalah:
1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan (eradicate extreme poverty and hunger).
2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua (achieve universal primary education)
3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan (promote gender equality and empower women)
4. Menurunkan Angka Kematian anak (reduce child mortality).
5. Meningkatkan kesehatan Ibu (increase maternal health)
6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit lainnya (combat HIV/AIDS, malaria and other diseases)
7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup (ensure environment sustainability).
8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan (develop a global partnership for development).

Tips menghilangkan sembelit



5 tips menghilangkan sembelit

Haloo sobat, apa ada yang bermasalah dengan sembelit (konstipasi)? Eits jangan keburu minum obat pencahar (laksatif) dahulu. Gunakan dahulu cara alami untuk memperlancar BAB. Kenapa harus cara alami dahulu? yaah, alami selalu lebih baik dan lebih aman bukan?
Konstipasi atau sembelit mengenai orang dengan cara yang berbeda-beda,sehingga cara mengatasi konstipasi juga berbeda beda. Perubahan kebiasaan seperti ketika berpergian atau baru masuk kerja dapat menyebabkan konstipasi. Begitu juga dengan stress atau kecemasan yang berlebihan.Konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan seseorang mengalami pengerasan feses atau tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya.



Konstipasi yang cukup hebat disebut juga dengan obstipasi. Dan obstipasi yang cukup parah dapat menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya.
Jumlah pergerakan usus umumnya menurun sejalan bertambahnya usia. Sembilan puluh lima persen dari orang dewasa memiliki pergerakan usus antara tiga dan 21 kali per minggu, dan ini akan dianggap normal. Yang paling umum adalah satu pola pergerakan usus sehari, tetapi pola ini terlihat dalam waktu kurang dari 50% orang. Selain itu, sebagian besar orang yang tidak memiliki pergerakan usus setiap hari atau jumlah yang sama dengan yang mempunyai pergerakan usus.
Ada 5 cara mudah menghilangkan sembelit atau susah buang besar, yakni:
1. Konstipasi dapat dicegah dengan cara hidup yang teratur, gaya hidup sehat
2. Lakukan diet seimbang,
3. Olahraga teratur dan terukur,
4. Banyak minum air putih.
5. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan dan makanan kaya serat

Rubah gaya hidup Anda dan mulai hidup sehat. Sekian 5 cara mudah menghilangkan sembelit atau susah buang besar. Semoga bermanfaat.

selamat mencoba.........................................................

info kesehatan



DEPRESI

Selama ini, Anda mungkin berasumsi kalau anak pra sekolah terlalu kecil untuk merasa sedih. Tapi ada penelitian terbaru yang menyatakan bahwa depresi klinis itu ternyata tidak mengenal usia. Depresi sama berpengaruhnya pada balita dan remaja seperti pada orang dewasa.

Lantas, bagaimana cara mengatasi saat buah hati tercinta mengalami depresi? Begini tipnya.

- Berikan anak asupan nutrisi yang baik dan bergizi agar kondisi badannya tidak melemah. Atur pola istirahatnya dengan tidur cukup agar sel-sel otaknya bisa rileks dan memacu pertumbuhan hormon-hormon pembangkit mood juga semangat.

- Luangkan dan ciptakan quality time untuk anak. Manfaatkan sesempit apa pun waktu untuk berkomunikasi dengan anak setiap hari. Tanyakan kondisi anak, dengarkan ketika dia mengutarakan masalah yang sedang dihadapinya, berikan respons positif, dan biarkan ketika dia menuliskan apa yang dipikirkan dan dirasakannya di diary.

- Ciptakan suasana nyaman di rumah dan siapkan lingkungan yang mendukung bagi perkembangan anak sehingga dia dapat bermain, berimajinasi, mengembangkan kreativitasnya, serta mengekspresikan bakat seninya, seperti bermusik, menggambar, menulis, menari, dan berkreasi dengan kertas atau tanah liat. Seni-seni seperti ini bisa menjadi terapi kecerdasan dan kesehatannya.

- Bantulah si kecil untuk belajar mengidentifikasi bermacam strategi penanggulangan depresi. Misalnya, mengajarkannya cara meminta pertolongan jika ada seseorang yang mengganggunya, mengajarinya bersikap terbuka dengan mengatakan apa yang disukai dan tidak disukainya, atau meninggalkan orang yang bisa mengganggu kenyamanannya

info lowongan kerja



Lowongan financial consultant

Diiklankan oleh BNI life Kemarin 14:54.

Requirements
* Minimal D1 atau sederajat dibidang Marketing untuk Financial Consultant
* Minimal D3 untuk Sales Manager
* Pengalaman Minimal 1 tahun di bidang marketing
* Pengalaman di bidang Asuransi Jiwa, Perbankan, property atau MLM merupakan Nilai Tambah
* Usia minimal 23 tahun
* Memiliki kemampuan komunikasi yang baik, negosiasi dan kemampuan dalam
* menganalisis kebutuhan konsumen
* Memiliki kemampuan Leadership dan mampu mengembangkan timnya (Excellent Leadership Khusus Sales Manager)
* Memiliki kemampuan komputer (ms. Words, excell, dll)
* Bersedia untuk ditempatkan di Malang

Persyaratan khusus
- photo 3x4 =4 lbr background biru
- dasi & jas hitam (pria)
- blezer (wanita)
- fc KTP
- fc ijazah terakhir
- fc buku tabungan BNI
- mengisi pormulir/biodata

Jika anda memenuhi semua criteria di atas , Kirimkan Lamaran anda / bisa menghubunggi marwan saputra di no 085649616772 - 0341-9768162
atau email/FB bnilife_malangputra@yahoo.com

info keperawatan



Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)


DEFINISI
Demam Dengue, adalah demam virus akut yang disertai sakit kepala, nyeri
otot, sendi dan tulang, penurunan jumlah sel darah putih dan ruam-ruam.

Demam Berdarah Dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah demam
dengue yang disertai pembesaran hati dan tanda-tanda perdarahan.

Pada keadaan yang lebih parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan
penderita jatuh dalam keadaan syok akibat kebocoran plasma. Keadaan ini
disebut Dengue Shock Syndrome (DSS).
GEJALA
Infeksi oleh virus Dengue menimbulkan variasi gejala mulai sindroma
virus nonspesifik sampai perdarahan yang fatal.Gejala Demam Dengue
tergantung pada umur penderita. Pada bayi dan anak-anak kecil biasanya
berupa demam disertai dengan ruam-ruam pada kulit. Pada anak-anak yang
lebih besar dan dewasa, biasa dimulai dengan demam ringan atau tinggi
(>39 derajat C) yang tiba-tiba dan berlangsung selama 2 - 7 hari,
disertai dengan sakit kepala hebat, nyeri di belakang mata, nyeri sendi
dan otot, mual-muntah dan ruam-ruam. Bintik-bintik perdarahan di kulit
sering terjadi, kadang-kadang disertai bintik-bintik perdarahan di
tenggorokan dan selaput bening mata.

Penderita juga sering mengeluh nyeri menelan, perasaan tidak enak di ulu
hati, nyeri di tulang rusuk kanan atau nyeri di seluruh perut.
Kadang-kadang demam mencapai 40 - 41 derajat C dan terjadi kejang demam
pada bayi.

DHF adalah komplikasi serius demam dengue yang dapat mengancam jiwa
penderitanya, ditandai oleh:

Demam tinggi yang terjadi tiba-tiba
Tanda-tanda perdarahan
Pembesaran hati
Kadang-kadang disertai syok
Tanda-tanda perdarahan pada DHF dimulai dari tes Torniquet positif dan
bintik-bintik perdarahan di kulit (ptechiae). Ptechiae ini bisa terlihat
di seluruh anggota gerak, ketiak, wajah, dan gusi. Juga bisa terjadi
perdarahan hidung, gusi dan perdarahan dari saluran cerna dan perdarahan
dalam urin.


Berdasarkan gejalanya DHF dikelompokkan menjadi 4 tingkatan :
Derajat 1: demam diikuti gejala tidak khas. Satu-satunya tanda
perdarah-an adalah tes torniquet positif atau mudah memar.
Derajat 2: gejala derajat 1 ditambah dengan perdarahan spontan.
Perdarahan bisa terjadi di kulit atau di tempat lain.
Derajat 3: terjadi kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan denyut nadi
yang cepat dan lemah , hipotensi, suhu tubuh yang rendah, kulit lembab
dan penderita gelisah.
Derajat 4: terjadi syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan
darah yang tidak dapat diperiksa.
Fase kritis pada penyakit ini terjadi pada akhir masa demam. Setelah
demam selama 2 - 7 hari, penurunan suhu biasanya disertai dengan
tanda-tanda gangguan sirkulasi darah. Penderita berkeringat, gelisah,
kaki dan tangan dingin dan mengalami perubahan tekanan darah dan denyut
nadi.

Pada kasus yang tidak terlalu berat gejala-gejala ini hampir tak
terlihat, menandakan kebocoran plasma yang ringan. Bila kehilangan
plasma hebat, akan terjadi syok, syok berat dan kema-tian bila tidak
segera ditangani.

Pada penderita dengan DSS, kondisi penderita akan cepat memburuk.
Ditandai dengan nadi cepat dan lemah, tekanan darah menurun hingga
kurang dari 20 mmHg atau terjadi hipotensi. Kulit dingin, lembab dan
penderita mula-mula terlihat mengantuk kemudian gelisah.

Bila keadaan ini tidak segera ditangani penderita akan meninggal dalam
waktu 12-24 jam. Dengan pemberian cairan pengganti, kondisi penderita
akan dengan cepat membaik. Pada syok yang berat sekalipun, penderita
akan membaik dalam 2-3 hari. Tanda-tanda adanya perbaikan adalah jumlah
urine yang cukup dan kembalinya nafsu makan.
DIAGNOSA
Pada awal terjadinya demam, DHF sulit dibedakan dengan infeksi lain yang
disebabkan oleh berbagai jenis virus, bakteri atau parasit. Setelah hari
ketiga atau keempat baru pemeriksaan darah dapat membantu diagnosa.



Diagnosa ditegakkan dari gejala klinis dan hasil pemeriksaan darah :

Penurunan jumlah trombosit (< 100.000 sel/mm3) Peningkatan konsentrasi sel darah (> 20% di atas rata-rata nilai normal)

Hasil laboratorium semacam ini biasanya ditemukan pada hari ke-3 sampai
hari ke-7.
Pengobatan

Untuk mengatasi demam biasanya diberikan parasetamol. Salisilat tidak
digunakan karena akan memicu perdarahan dan asidosis. Parasetamol
diberikan selama demam masih mencapai 39 derajat C, paling banyak 6
dosis dalm 24 jam.

Kadang-kadang diperlukan obat penenang pada anak-anak yang sangat
gelisah. Kegelisahan ini bias terjadi karena dehidrasi atau gangguan
fungsi hati.

Haus dan dehidrasi merupakan akibat dari demam tinggi, tidak adanya
nafsu makan dan muntah. Untuk mengganti cairan yang hilang harus
diberikan cairan yang cukup melalui mulut atau melalui vena. Cairan yang
diminum sebaiknya mengandung elektrolit seperti oralit. Cairan lain yang
biasa digunakan adalah jus buah-buahan.
Penderita HARUS SEGERA DIRAWAT bila ditemukan gejala-gejala seperti di
bawah ini :

Takikardia, denyut jantung meningkat.
Kulit pucat dan dingin
Denyut nadi melemah
Terjadi perubahan derajat kesadaran, penderita terlihat ngantuk atau
tertidur terus menerus.
Urine sangat sedikit
Peningkatan konsentrasi hematokrit secara tiba-tiba
Tekanan darah menurun hingga kurang dari 20 mmHg
Dengan tanda-tanda tersebut berarti penderita mengalami dehidrasi yang
signifikan, sehingga diperlukan pengganti cairan secara intravena
(infus-red). Oksigen juga diperlukan pada penderita yang mengalami syok.
Transfusi darah hanya diberikan pada penderita dengan tanda-tanda
perdarahan yang signifikan.

info kesehatan




Selama ini, Anda mungkin berasumsi kalau anak pra sekolah terlalu kecil untuk merasa sedih. Tapi ada penelitian terbaru yang menyatakan bahwa depresi klinis itu ternyata tidak mengenal usia. Depresi sama berpengaruhnya pada balita dan remaja seperti pada orang dewasa.

Lantas, bagaimana cara mengatasi saat buah hati tercinta mengalami depresi? Begini tipnya.

- Berikan anak asupan nutrisi yang baik dan bergizi agar kondisi badannya tidak melemah. Atur pola istirahatnya dengan tidur cukup agar sel-sel otaknya bisa rileks dan memacu pertumbuhan hormon-hormon pembangkit mood juga semangat.

- Luangkan dan ciptakan quality time untuk anak. Manfaatkan sesempit apa pun waktu untuk berkomunikasi dengan anak setiap hari. Tanyakan kondisi anak, dengarkan ketika dia mengutarakan masalah yang sedang dihadapinya, berikan respons positif, dan biarkan ketika dia menuliskan apa yang dipikirkan dan dirasakannya di diary.

- Ciptakan suasana nyaman di rumah dan siapkan lingkungan yang mendukung bagi perkembangan anak sehingga dia dapat bermain, berimajinasi, mengembangkan kreativitasnya, serta mengekspresikan bakat seninya, seperti bermusik, menggambar, menulis, menari, dan berkreasi dengan kertas atau tanah liat. Seni-seni seperti ini bisa menjadi terapi kecerdasan dan kesehatannya.

- Bantulah si kecil untuk belajar mengidentifikasi bermacam strategi penanggulangan depresi. Misalnya, mengajarkannya cara meminta pertolongan jika ada seseorang yang mengganggunya, mengajarinya bersikap terbuka dengan mengatakan apa yang disukai dan tidak disukainya, atau meninggalkan orang yang bisa mengganggu kenyamanannya
PRE - PLENING PENYULUHAN MALARIA

Mata Ajaran : Keperawatan Dewasa III dan IV
Sasaran : Pasien Yang Berada Diruang Rawat (marwa) RS Islam Siti Rahmah Padang
Target : Pasien dengan Penyakit Kangker yang Berada Diruang Rawat Inap Marwa RS Islam Siti Rahmah Padang
Hari/Tanggal : Senin, 7 Februari 2011
Tempat : Di ruangan Rawat Inap Marwa RS Islam Siti Rahmah Padang


1. Latar Belakang
Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang didapat penderita selama dia dirawat di rumah sakit. Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan self infection atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya.
Infeksi rumah sakit (nosokomial) merupakan masalah penting di seluruh dunia dan terus meningkat setiap tahunnya (Alvarado, 2000). Tolok ukur mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia salah satunya adalah infeksi nosokomial. Suatu penelitian yang yang dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa sekitar 8,7% dari 55 rumah sakit dari 14 negara yang berasal dari Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara dan Pasifik tetap menunjukkan adanya infeksi nosokomial dengan Asia Tenggara sebanyak 10,0%. 3 Walaupun ilmu pengetahuan dan penelitian tentang mikrobiologi meningkat pesat pada 3 dekade terakhir dan sedikit demi sedikit resiko infeksi dapat dicegah, tetapi semakin meningkatnya pasien- pasien dengan penyakit immunocompromised, bakteri yang resisten antibiotik, super infeksi virus dan jamur, dan prosedur invasif, masih menyebabkan infeksi nosokomial menimbulkan kematian sebanyak 88.000 kasus setiap tahunnya. Selain itu, jika kita bandingkan kuman yang ada di masyarakat, mikroorganisme yang berada di rumah sakit lebih berbahaya dan lebih resisten terhadap obat, karena itu diperlukan antibiotik yang baik.( www.depkes.go.id ).
Data dari ruangan safa dan marwa Rumah Sakit Islam Siti Rahmah padang jumlah penderita malaria pada bulan Januari 2011 adalah 13 orang. Berdasarkan data diatas, maka kelompok tertarik untuk mengambil topic penyuluhan kesehatan tentang penyakit malaria. Khusus nya malaria akibat infeksi narsokomial.
2. Tujuan Umum
a. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan di ruangan rawat inap interne RS Islam Siti Rahmah Padang tentang penyakit Malaria akibat infeksi norsokomial , diharapkan pasien dan keluarga dapat mengetahui dan menjelaskan penatalaksanaan serta pencegahan tentang penyakit Malaria.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan di ruangan rawat inap interne RS.Islam Siti Rahmah Padang tentang penyakit Malaria akibat infeksi norsokomial, diharapkan:
- Audien dapat menjelaskan tentang pengertian Infeksi Narsokomial
- Audien dapat menjelaskan tentang penyebab Infeksi Narsokomial
- Audien dapat menjelaskan tentang beberapa penyakit akibat infeksi narsokomial
- Audien dapat menjelaskan tentang pengertian Malaria
- Audien dapat menjelaskan tentang penyebab Malaria
- Audien dapat menjelaskan tentang tanda dan gejala Malaria
- Audien dapat menjelaskan tentang komplikasi Malaria
- Audien dapat menjelaskan tentang pencegahan penyakit Malaria.

3. Manfaat
a. Bagi Rumah Sakit
Dapat membantu program RSI Siti Rahmah Padang dalam pemberian penyuluhan kesehatan tentang penyakit malaria yang disebabkan karena infeksi narsokomial sehingga diharapkan dapat mengurangi angka kasus malaria.
b. Bagi Audien
Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang penyakit malaria sehingga meningkatkan prilaku hidup sehat pada audien yang pada akhirnya dapat mengurangi kasus malaria.

c. Bagi Mahasiswa
Untuk menambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan di lapangan tentang penyakit malaria.

4. Strategi Pelaksanaan
a. Materi : Penyakit Malaria akibat Infeksi Norsokomial
b. Metode : Ceramah dan diskusi
c. Media dan Alat : Flipchart, leafleat, wireless
d. Hari/tanggal : Senin, 20 januari 2011
e. Jam : 10.00 WIB
f. Tempat : Di ruangan rawat inap interne ( safa ) RSI Siti Rahmah Padang

5. Seting Tempat

















keterangan gambar:

- : Penyaji : Observer

- : Flipchart


- : Moderator


- : Audien

- : Fasilitator


6. Penatalaksanaan
NO. Kegiatan jam Kegiatan penyuluhan Kegiatan audien
1











2































































3. Pembukaan
(5 menit)










Penyampaian materi/ isi pendahuluan
(25 menit)




























































Penutup
(10 menit)
Tahap pembukaan
1. Moderator memberi salam
2. Moderator memperkenalkan anggota kelompok
3. Moderator membuat kontrak waktu
4. Moderator menjelaskan tujuan kegiatan



1. Menggali pengetahuan audien tentang infeksi norsokomial
2. Memberi reinforcement positif
3. Menjelaskan pengertian infeksi norsokomial
4. Menggali pengetahuan audien tentang penyebab infeksi norsokomial
5. Memberikan reinforcement positif

6. Menjelaskan penyebab infeksi norsokomial
7. Menggali pengetahuan audien tentang beberapa penyakit akibat infeksi norsokomial
8. Memberikan reinforcement positif
9. Menjelaskan beberapa penyakit akibat infeksi norsokomial

10. Menggali pengetahuan audien tentang pengertian malaria
11. Memberikan reinforcement positif
12. Menjelaskan pengertian malaria
13. Menggali pengetahuan audien mengenai penyebab malaria
14. Memberikan reinforcement positif
15. Menjelaskan mengenai penyebab malaria
16. Menggali pengetahuan audien mengenai tanda dan gejala malaria.
17. Memberikan reinforcement positif
18. Menjelaskan mengenai tanda dan gejala malaria.
19. Menggali pengetahuan audien mengenai komplikasi penyakit malaria.
20. Memberikan reinforcement positif
21. Menjelaskan mengenai komplikasi penyakit malaria
22. Menggali pengetahuan audien mengenai pencegahan malaria.
23. Memberikan reinforcement positif.
24. Menjelaskan mengenai pencegahan penyakit malaria.

1. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan tentang malaria akibat infeksi narsokomial.
2. Memberikan inforcement positif
3. Menyimpulkan hasil penyuluhan bersama audien
4. Mengucapkan salam
1. Menjawab salam
2. Mendengarkan

3. Mendengarkan

4. Mendengarkan





1. Mengemukakan pendapat/ pertanyaan

2. Mendengarkan dan memperhatikan
3. Mendengarkan dan memperhatikan
4. Mengemukakan pendapat

5. Mendengarkan dan memperhatikan

6. Mendengarkan dan memperhatikan
7. Mengemukakan pendapat


8. Mendengarkan dan memperhatikan
9. Mendengaarkan dan memperhatikan


10. Mengemukakan pendapat

11. Mendengarkan dan memeperhatikan
12. Mendengarkan dan memperhatikan
13. Mengemukakan pendapat

14. Mendengarkan dan memperhatikan
15. Mendengarkan dan memperhatikan
16. Mengemukakan pendapat

17. Mendengarkan dan memperhatikan
18. Mendengarkan dan memperhatikan
19. Mengemukakan pendapat

20. Mendengarkan dan memperhatikan
21. Mendengarkan dan memperhatikan
22. Mengemukakan pendapat


23. Mendengarkan dan memperhatikan
24. Mendengarkan dan memperhatikan



1. Mengajukan pertanyaan


2. Mendengarkan dan memperhatikan
3. Bersama-sama menyimpulkan hasil penyuluhan
4. Menjawab salam

7. Pengorganisasian
a. Penanggung jawab : Zaituni Ilmi
Tugas : Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
b. Moderator : Vivi Aswirani M.nur
Tugas : Mengarahkan jalannya kegiatan
c. Penyaji : Filcha Novirman
Tugas : Menyampaikan materi penyuluhan, menjawab pertanyaan
d. Observer : Fredy Ricardo
Tugas : Mencatat dan mengamati jalannya penyuluhan
e. Fasilitator : 1. Desi Aryanti
2. Yani Marlaiah
Tugas : Memotivasi audien untuk ikut dalam penyuluhan









8. Kriteria hasil
1. Evaluasi struktur
a. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi proses
a. Audien berperan aktif dalam penyuluhan dengan mengajukan beberapa pertanyaan selama kegiatan berlangsung
b. Minimal 2/3 audien yang hadir mengikuti acara penyuluhan sampai selesai
c. Fasilitator menfasilitasi audien untuk bertanya atau memberi pendapat
3. Evaluasi Hasil
a. Audien dapat menyebutkan pengertian Infeksi Norsokomial
b. Audien dapat menyebutkan penyebab Infeksi Norsokomial
c. Audien dapat menyebutkan 2 dari 4 penyakit akibat Infeksi Norsokomial
d. Audien dapat menyebutkan pengertian penyakit malaria
e. Audien dapat menyebutkan penyebab penyakit malaria
f. Audien dapat menyebutkan 4 dari 6 tanda dan gejala penyakit malaria
g. Audien dapat menyebutkan komplikasi penyakit malaria
h. Audien dapat menyebutkan pencegahan penyakit malaria
















MATERI
A. Pengertian Infeksi Narsokomial
Infeksi Narsokomial adalah infeksi silang yang terjadi pada perawat atau pasien saat dilakukan perawatan di rumah sakit. (Alvarado, 2000)

B. Penyebab
1. Faktor Endogen yaitu Faktor yang ada di dalam penderita sendiri seperti umur, sex, dan penyakit penyerta.
2. Faktor Eksogen yaitu Faktor di luar penderita, seperti lama penderita dirawat di rumah sakit, kelompok yang merawat penderita, lingkungan , peralatan dan teknik medis yang dilakukan.
( Bonang, Gerard. 1982 )

C. Beberapa Penyakit Akibat Infeksi Narsokomial
1. Infeksi Saluran Kemih ( ISK )
2. Tuber kulosis ( TB )
3. Malaria
4. Infeksi mata, telinga dan hidung.
5. Infeksi tulang seperti osteoteritis , dll.
( http://klikharry.wordpress.com )

D. Pengertian Malaria
Malaria adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah. ( Sudoyo. W. Aru . 1999)
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa yang disebut plasmodium yang salah satu tahap perkembangan akan memasuki dan mengahancurkan sel-sel darah merah. ( Manjoer. 1999)






E. Penyebab Malaria
Penyebab malaria adalah plasmodium, selain menginfeksikan manusia juga menginfeksikan binatang, plasmodium dibawa oleh nyamuk anophes betina.
Jenis plasmodium yaitu ;
1. Plasmodium Vivax
2. Plasmodium Falciparum
3. Plasmodium Malariae
4. Plasmodium Ovale
( Mansjoer, 1999: 409 )

F. Tanda dan Gejala Malaria
Adapun tanda dan gejala dari penyakit malaria adalah
1. Demam
Demam khas malaria terdiri dari 3 stadium yaitu ;
• Menggigil ( 15 menit – 1 jam )
• Pucat Demam ( 2- 6 jam )
• Berkeringat ( 2-4 jam )
2. Kejang-kejang
Penderita malaria akan mengalami kejang-kejang karena suhu yang tinggi ( 40-41C ).
3. Anemia
Pengrusakan eritrosit oleh parasit dan menyebabkan suplai darah berkurang.
4. Nafas Sesak
Pada pasien malaria adanya nyeri dapat menyababkan penderita sesak.
5. Gangguan Kesadaran
6. Hilangnya nafsu makan






G. Komplikasi Malaria
1. Malaria serebral ( koma )
2. Anemia Berat ( hb < 10.000 )
3. Gagal Ginjal akut
4. Edema Paru
5. Kelainan Hati
( sujono. 2011 )
H. Pencegahan Penyakit Malaria
pencegahan malaria dapat dilakukan dengan cara
1. Menggunakan kelambu
2. Menggunakan pembasmi nyamuk
3. Tempat tinggal jauhkan dari kandang ternak.
4. Membersihkan sarang nyamuk dan tempat tinggal nyamuk
5. Memasang kawat kassa pada jendela dan ventilasi
6. Membunuh jentik nyamuk dengan menyemprot.
7. Hindari rumah yang gelap, kotor, lembab dan dari genangan air.
( Sudoyo, 1999 ; 1736 )









DAFTAR PUSTAKA

Hadi,Sujono.2001.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi III.Jakarta:FKUI
Mansjoer, Arif.2002.Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta:Media Aesculapius FKUI
Bonang, Gerard. 1982. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta ; GRAMEDIA
Gibson, J.M. 1996. Mikrobiologi dan Parasitologi Modern Untuk Perawat. Jakarta ; EGC
Tjokronegoro, Artjatmo. 1985. MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI. Jakarta ; FKUI
www.depkes.go.id
“ INFEKSI NOSOKOMIAL “ .2006 . http://klikharry.wordpress.com diakses tanggal 20 januari 2011.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT MOLAHIDATIDOSA

I. PENDAHULUAN
Menurut Mansjoer, Arif, dkk (2001) Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal di mana hampir seluruh villi kariolisnya mengalami perubahan hidrofobik. Sedangkan menurut Mochtar, Rustam, dkk. (1998) Mola hidatidosa adalah chorionic villi (jonjotan/gantungan) yang tumbuh berganda berupa gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai buah anggur atau mata ikan. Karena itu disebut juga hamil anggur atau mata ikan. Penyebab molahidatidosa tidak diketahui secara pasti, namun faktor predisposisinya adalah faktor ovum, Imunoselektif dari tropoblast, keadaan sosio-ekonomi yang rendah, abnormalitas pada uterus, defisiensi nutrisi antara lain defisiensi protein, asam folat, dan gangguan peredaran darah rahim.
Tanda dan gejala dari penyakit molahidatidosa antara lain amenore dan tanda-tanda kehamila, perdarahan pervaginam berulang, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan, tidak terabanya bagian janin pada palpasi dan tidak terdengarnya BJJ sekalipun uterus sudah membesar setinggi pusat atau lebih, mual dan muntah berat. Setelah tanda dan gejala muncul jika tidak segera diobati akan menyebabkan akibat lanjut (komplikasi ). Adapun komplikasi dari penyakit molatihidosa adalah anemia, syok, infeksi, eklampsiadan tiroksitosikosis. (Mansjoer, Arif 2001; 267 )
Angka kematian ibu pada tahun 1994 di Indonesia tercatat 390 ibu per 100.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2003 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu dengan kehamilan di Indonesia termasuk tinggi di Asia. Pada setiap 2 jam terdapat satu ibu yang meninggal karena melahirkan. Dari data diatas meskipun ada kecenderungan menurun, tapi angka kematian ibu (AKI) penduduk Indonesia masih relatif tinggi yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2003. Tingginya angka kematian ibu diantaranya disebabkan oleh beberapa faktor meliputi: perdarahan, toxemia gravidarum, dan infeksi. Salah satu dari ketiga faktor tersebut adalah perdarahan dan perdarahan dapat terjadi pada wanita dengan mola hidatidosa. Berdasarkan data tersebut, kelompok tertarik untuk membahas pada seminar ini tentang bagaimana Asuhan Keperawatan pada pasien dengan penyakit Molahidatidosa. ( www. Mola-hidatidosa. com).
II. LANDASAN TEORI
2.1. Defenisi
Mola hidatidosa adalah chorionic villi (jonjotan/gantungan) yang tumbuh berganda berupa gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai buah anggur atau mata ikan. Karena itu disebut juga hamil anggur atau mata ikan. (Mochtar, Rustam, dkk, 1998 : 23)
Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri stoma villus korialis langka, vaskularisasi dan edematus. Janin biasanya meninggal akan tetapi villus-villus yang membesar dan edematus itu hidup dan tumbuh terus, gambaran yang diberikan adalah sebagai segugus buah anggur. (Wiknjosastro, Hanifa, dkk, 2002 : 339)
Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal di mana hampir seluruh villi kariolisnya mengalami perubahan hidrofobik.(Mansjoer, Arif, dkk, 2001 : 265)
Mola hidatidosa adalah kelainan villi chorialis yang terdiri dari berbagai tingkat proliferasi tropoblast dan edema stroma villi. (Jack A. Pritchard, dkk, 1991 : 514)
Mola hidatidosa adalah pembengkakan kistik, hidropik, daripada villi choriales, sdisertai proliperasi hiperplastik dan anaplastik epitel chorion. Tidak terbentuk fetus ( Soekojo, Saleh, 1973 : 325).
Mola hidatidosa adalah perubahan abnormal dari villi korionik menjadi sejumlah kista yang menyerupai anggur yang dipenuhi dengan cairan. Embrio mati dan mola tumbuh dengan cepat, membesarnya uterus dan menghasilkan sejumlah besar human chorionic gonadotropin (hCG) (Hamilton, C. Mary, 1995 : 104).
2.2 Anatomi
2.2.1 Uterus
Anatomi Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pear, terletak dalam rongga panggul kecil di antara kandung kemih dan anus, ototnya disebut miometrium dan selaput lendir yang melapisi bagian dalamnya disebut endometrium. Peritonium menutupi sebagian besar permukaan luar uterus, letak uterus sedikit anteflexi pada bagian lehernya dan anteversi (meliuk agak memutar ke depan) dengan fundusnya terletak di atas kandung kencing. Bagian bawah bersambung dengan vagina dan bagian atasnya tuba uterin masuk ke dalamnya. Ligamentum latum uteri dibentuk oleh dua lapisan peritoneum, di setiap sisi uterus terdapat ovarium dan tuba uterina. Panjang uterus 5 – 8 cm dengan berat 30 – 60 gram. (Verrals, Silvia, 2003 : 164).
Uterus terbagi atas 3 bagian yaitu :
a). Fundu :bagian lambung di atas muara tuba uterine
b). Badan uterus :melebar dari fundus ke serviks
c). Isthmus : terletak antara badan dan serviks
Bagian bawah serviks yang sempit pada uterus disebut serviks. Rongga serviks bersambung dengan rongga badan uterus melalui os interna (mulut interna) dan bersambung dengan rongga vagina melalui os eksterna.
Ligamentum pada uterus : ada dua buah kiri dan kanan. Berjalan melalui annulus inguinalis, profundus ke kanalis iguinalis. Setiap ligamen panjangnya 10 – 12,5 cm, terdiri atas jaringan ikat dan otot, berisi pembuluh darah dan ditutupi peritoneum.Peritoneum di antara kedua uterus dan kandung kencing di depannya, membentuk kantong utero-vesikuler. Di bagian belakang, peritoneum membungkus badan dan serviks uteri dan melebar ke bawah sampai fornix posterior vagina, selanjutnya melipat ke depan rectum dan membentuk ruang retri-vaginal.
Ligamentum latum uteri : Peritoneum yang menutupi uterus, di garis tengh badan uterus melebar ke lateral membentuk ligamentum lebar, di dalamnya terdapat tuba uterin, ovarium diikat pada bagian posterior ligamentum latum yang berisi darah dan saluran limfe untuk uterus maupun ovarium.
Untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama perkembangan sebutir ovum, sesudah keluar dari overium diantarkan melalui tuba uterin ke uterus (pembuahan ovum secara normal terjadi dalam tuba uterin) sewaktu hamil yang secara normal berlangsung selama 40 minggu, uterus bertambah besar, tapi dindingnya menjadi lebih tipis tetapi lebih kuat dan membesar sampai keluar pelvis, masuk ke dalam rongga abdomen pada masa fetus.Pada umumnya setiap kehamilan berakhir dengan lahirnya bayi yang sempurna. Tetapi dalm kenyataannya tidak selalu demikian. Sering kali perkembangan kehamilan mendapat gangguan. Demikian pula dengan penyakit trofoblast, pada hakekatnya merupakan kegagalan reproduksi. Di sini kehamilan tidak berkembang menjadi janin yang sempurna, melainkan berkembang menjadi keadaan patologik yang terjadi pada minggu-minggu pertama kehamilan, berupa degenerasi hidrifik dari jonjot karion, sehingga menyerupai gelembung yang disebut ”mola hidatidosa”. Pada ummnya penderita ”mola hidatidosa akan menjadi baik kembali, tetapi ada diantaranya yang kemudian mengalami degenerasi keganasan yang berupa karsinoma.
(Wiknjosastro, Hanifa, 2002 : 339)

2.3 Penyebab / etiologi
Penyebab molahidatidosa tidak diketahui secara pasti, namun faktor predisposisinya adalah
1. Faktor ovum : kelainan ovum sehingga mati , tetapi terlambat dikeluarkan.
2. Imunoselektif dari tropoblast
3. Keadaan sosio-ekonomi yang rendah
4. Abnormalitas pada uterus
5. Defisiensi nutrisi antara lain defisiensi protein, asam folat, karoten
6. Umur dibawah 20 tahun atau usia diatas 40 tahun : memiliki peningkatan resiko 7x dibanding perempuan yang lebih muda
7. Gangguan peredaran darah rahim

(Mochtar, Rustam ,1998 : 23)
2.4 Klasifikasi
1. Molahidatidosa Komplet ( MHK)
Merupakan kehamilan abnormal tanpa embrioyang seluruh vili korialisnya mengalami degenari hidropik yang menyerupai anggur. Mikroskopik tanpa edema stroma vili tanpa vaskularisasi disertai hyperplasia dari kedua lapisan trofoblas. Secara sitogenetik umumnya bersifat diploid 46 XX, sebagai hasil pembuahan satu ovum tidak berinti atau intinya tidak aktif, dibuahi oleh sperma yang mengandung 23 X kromosom, yang kemudian mengadakan duplikasi menjadi 46 XX. Jadi, umumnya MHK bersifat homozigot, wanita dan berasal dari bapak ( Androgenetik).
2. Molahidatidosa parsial ( MHP )
Seperti pada MHK, tetapi disini masih ditemukan embrio yang biasanya mati pada masa dini. Degenerasi hidropik dari vili bersifat setempat, dan yang mengalami hyperplasia hanya sinsitio tropoblas saja.
( Sastrawinata, Sulaiman. 2004 )
2.5 Manifestasi klinis
Adapun tanda dan gejala dari penyakit molahidatidosa adalah:
1. Amenore dan tanda-tanda kehamila.
2. Perdarahan pervaginam berulang. Darah cenderung berwarna coklat. Pada keadaan lanjut kadang keluar gelembung mola.
3. Pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.
4. Tidak terabanya bagian janin pada palpasi dan tidak terdengarnya BJJ sekalipun uterus sudah membesar setinggi pusat atau lebih.
5. Mual dan muntah berat
6. Pembesaran perut melebihi usia kehamilan
7. Gejala-gejala hipertiroidisme ditemukan pada 10% kasus (denyut jantung yang cepat, gelisah, cemas, tidak tahan panas, penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, tinja encer, tangan gemetar, kulit lebih hangat dan basah)
8. Gejala-gejala pre-eklamsi yang terjadi pada trimester I atau awal trimester II (tekanan darah tinggi, pembengkakan kaki-pergelangan kaki-tungkai, proteinuria).


(Mansjoer, Arif, dkk , 2001 : 266)

2.5 WOC (Terlampir)
2.6 Penatalaksanaan medis
Penanganan yang biasa dilakukan pada mola hidatidosa adalah :
1.Diagnosis dini akan menguntungkan prognosis.
2. Pemeriksaan USG sangat membantu diagnosis.
Pada fasilitas kesehatan di mana sumber daya sangat terbatas, dapat dilakukan : Evaluasi klinik dengan fokus pada : Riwayat haid terakhir dan kehamilan Perdarahan tidak teratur atau spotting, pembesaran abnormal uterus, pelunakan serviks dan korpus uteri. Kajian uji kehamilan dengan pengenceran urin. Pastikan tidak ada janin (Ballottement) atau DJJ sebelum upaya diagnosis dengan perasat Hanifa Wiknjosastro atau Acosta Sisson.
3. Lakukan pengosongan jaringan mola dengan segera
4. Antisipasi komplikasi (krisis tiroid, perdarahan hebat atau perforasi uterus)
5. Lakukan pengamatan lanjut hingga minimal 1 tahun.
9. Segera lakukan evakuasi jaringan mola dan sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus 10 IU oksitosin dalam 500 ml NaCl atau RL dengan kecepatan 40-60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif terhadap perdarahan hebat dan efektifitas kontraksi terhadap pengosongan uterus secara tepat).
10. Pengosongan dengan Aspirasi Vakum lebih aman dari kuretase tajam. Bila sumber vakum adalah tabung manual, siapkan peralatan AVM minimal 3 set agar dapat digunakan secara bergantian hingga pengosongan kavum uteri selesai.
11. Selama pemantauan, pasien dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi hormonal (apabila masih ingin anak) atau tubektomy apabila ingin menghentikan fertilisasi.

( Manjoer, Arif dkk. 2001)
2.7 Penatalaksanaan keperawatan

2.8 Komplikasi
Adapun komplikasi dari penyakit molahidatidosa adalah:
a. Anemia
b. Syok
c. Infeksi
d. Eklampsia
e. Tiroksitosikosis
(Mansjoer, Arif 2001; 267 )
2.9 Pemeriksaan Penunjan g
a.Pemeriksaan kadar beta hCG : pada mola terdapat peningkatan kadar beta hCG darah atau urin
b.Uji Sonde : Sonde (penduga rahim) dimasukkan pelan-pelan dan hati-hati ke dalam kanalis servikalis dan kavum uteri. Bila tidak ada tahanan, sonde diputar setelah ditarik sedikit, bila tetap tidak ada tahanan, kemungkinan mola (cara Acosta-Sison)
c.Foto rontgen abdomen : tidak terlihat tilang-tulang janini (pada kehamilan 3 – 4 bulan
d.Ultrasonografi : pada mola akan terlihat badai salju (snow flake pattern) dan tidak terlihat janin
e.Foto thoraks : pada mola ada gambaram emboli udara
f.Pemeriksaan T3 dan T4 bila ada gejala tirotoksikosis

( Mansjoer, Arif dkk, 2001 : 266)

2.10 Asuhan Keperawatan Teoritis
2.10.1 Pengkajian
1. Biodata
Identitas klien,nama,umur,jenis kelamin,no. MR.
Identitas penanggung jawab: nama,no.telp,hub dengan klien
2. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat kesehatan sekarang (RKS)
Mengkaji apakah pasien mengalami Amenore dan tanda-tanda kehamila, perdarahan pervaginam berulang, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan dan tidak terabanya bagian janin pada palpasi.
B. Riwayat kesehatan keluarga (RKK)
Apakah penyakit molahidatidosa merupakan penyakit keturuanan dan. Apakah anggota keluarga pasien pernah menderita penyakit molahidatidosa.
C. Riwayat kesehatan dahulu (RKD)
Kaji apakah klien pernah mengalami defek pada ovarium, abnormalitas pada uterus dan defisiensi nutrisi antara lain defisiensi protein, asam folat, karoten.
D. Riwayat kesehatan reproduksi
Kaji tentang menorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta keluahan yang menyertainya.
E. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan kesehatan anaknya.
F. Riwayat seksual
Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang digunakan serta keluahn yang menyertainya.
G. Riwayat pemakaian obat
Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat dan lainnya.
2.10.2 Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
TD, Pernfasan, Nadi, Suhu
2. Kepala
a. Bentuk dan kebersihan kulit
b. Karak teristik rambut
c. Keluhan yang dirasa kan pada kepala apakah ada edema di kepala
3. Mata
a. Konjungtiva: apakah anemis kiri dan kanan
b. Reaksi terhadap cahaya:apakah reaksi positif/negative
c. Fungsi penglihatan: apakah normal/ terganggu
d. Rasa sakit:apakah terasa sakit saat penglihatan
e. Sklera: apakah ikterik kiri dan kanan
4. Hidung
a. Reaksi alergi: apakah terdapat reaksi alergi
b. Kesulitan dalam penciuman: apakah ada kesulitan dalam penciuman
c. Polip: apakah terdapat polip
5. Mulut,tenggorokan dan leher
a. Gigi:kebersihan gigi
b. Bentuk dan keadaan lidah: bagaimana bentuk lidah dan kebersihan lidah
c. Kesulitan menelan: apakah ada kesulitan untuk menelan
d. Mukosa bibir: apakah bibir klien tampak kering.
6. Paru
a. Inspeksi ; melihat pergerakan dada simetris atau tidak, Frekuensi pernafasan, bentuk dada dan apakah menggunakan otot bantu atau tidak.
b. Palpasi ; apakah fremitus taktil simetris kiri dan kanan
c. Perkusi ; apakah sonor atau hipersonor
d. Auskultasi ; bagaimana bunyi nafas dan apakah ada wheezing.
7. Jantung
a. Inspeksi : melihat denyut ictus kordis, untuk mengetahui denyut jantung dinding torak
b. Palpasi : untuk merasakan kan denyut iktus kordis dan apakah ada nyeri tekan atau tidak
c. Perkusi: untuk menentukan batas jantung baik kiri, kanan, atas dan bawah
d. Auskultasi ; mendegarkan bunyi jantung, apakah teratur atau tidak, apakah ada bunyi tambahan atau mur-mur
8. Abdomen
a. Inspeksi: apakah permukaan perutpda keadaan datar
b. Auskultasi: apakah ada terdapat suara bising usus
c. Palpasi:apakah ada nyeri tekan dan edema
d. Perkusi: apakah ada kembung atau disteri abdomen
9. Nutrisi
a. BB: bagai mana berat badan sebelum dan saat sakit
b. Apa Jenis diet yang diberikan
c. Nafsu makan: bagai mana nafsu makan klien
d. Intake cairan: bagai mana pemenuhan cairan
10. Eliminasi
a. BAB
a. Frekuensi: berapaka kali frekuensi BAB
b. Warna: bagaimana warna BAB
c. Keluhan saat BAB: apakah ada keluhan saat BAB

b. BAK
a. Frekuensi: berapa kali klien BAK/hari
b. Warna: bagai mana warna BAK klien
c. Kesulitan BAK: apakah dad kesulitan saat BAK
d. Alat bantu BAK: apakah menggunakan alat bantu
e. Keringat: apakah klien mengeluarkan keringat berlebihan
11. Genetalia dan anus
a. Palpasi: apakah terdapat benjolan (hemoroid)
b. Inspeksi:apakah terlihat membesar
12. Ekstramitas atas dn bawah
a. Ekstaramitas atas
a. Inspeksi:bagaimana pergerakan lengan dan kekuatan otot
b. Palpasi: apakah ada nyeri tekan atau benjolan
c. Motorik: mengamati besar dan bentuk otot
d. Reflek: memulai reflek fisiologi
e. Sensori: apakah dapat membedakan nyeri dan sentuhan
b. Ekstramitas bawah
a. Inspeksi: bagai mana pergerakan kaki
b. Palpasi:apakah ada nyeri dan benjolan
c. Motorik: mengamati besar dan bentuk otot
d. Reflek: memulai reflek fisiologi
e. Sensori: apakah dapat membedakan nyeri dan sentuhan

13. Integumen
a. Inspeksi ; Bagaimana warna kulit dan apakah terdapat bintik merah.
b. Palpasi ; Apakah turgor kulit lembab atau kering
2.10.3 Diagnosa Keperawatan

1. Kekurangan volume cairan b/d pendarahan.

2.10.4 Rencana Asuhan Keperawatan

No.
Dx. Keperawatan
Tujuan/ Kriteria Hasil Rencana Asuhan Keperawatan
Intervensi Rasional
1. Kekurangan volume cairan b/d pendarahan Tujuan ;
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam diharapkan volume cairan adekuat.
Kriteria Hasil ;
• Cairan adekuat
• Intake dan output sama
Cairan seimbang Mandiri
1. Pantau tanda-tanda vital
2. Catat penigkatan suhu tubuh dan durasi demam


3. Timbang berat badan sesuai indikasi

4. Buat cairan mudah diberikan pada pasien
Gunakan cairan yang mudah ditoleransi oleh pasien
5. Pantau pemasukan oral dan masukan cairan
6. Anjurkan klien banyak minum
7. Kaji membrane mikosa kering, turgor kulit yang kurang baik dan rasa haus

Kolaborasi ;
Berikan cairan IV, misalnya albumin sesuai indikasi Mandiri ;
1. Indicator dari volume cairan sirkulasi
2. Meningkatkan kebutuhan metabolism diaphoresis yang berlabihan dihubungkan dengan demam dalam peningkatan kehilangan cairan.
3. Kehilangan cairan dapat menyebabkan krisis dan mengancam hidup.
4. Meningkatkan intake cairan



5. Mempertahankan keseimbangan cairan
6. Meningkatkan intake cairan.
7. Hipovolemia / cairan ruang ketiga akan memperkuat tanda-tanda dehidrasi.
Kolaborasi ;
Sejumlah besar cairan mungkin dibutuhkan untuk mengatasi hipovolemia relatif.
2. Peningkatan Suhu Tubuh Tujuan ;
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam diharapkan suhu tubuh kembali normal.
Kriteria Hasil ;
• Suhu tubuh kembali normal yaitu 36,5 – 37,5 o C
• klien tidak merasakan muntah lagi.
• Intake dan output sama
Cairan seimbang Mandiri
1. Pantau suhu klien ( derajat dan pola ) ; perhatikan menggigil.
2. Pantau suhu lingkungan, batasi/ tambahkan linen tempat tidur sesuai indikasi
3. Berikan kompres mandi hangat
4. Hindari penggunaan alcohol


5. Sediakan selimut hangat pada saat-saat darurat

6. Anjurkan banyak minum.

Kolabolasi ;
Berikan antipiretik misalnya asparin (ASA ) atau asetaminofen Mandiri
1. Menunjukkan proses penyakit, pola demam dapat menentukan diagnosis.
2. Suhu ruangan / jumlah selimut harus di ubah untuk mempertahankan suhu mendekati normal.
3. Dapat membantu mengurangi demam
4. Penggunaan alkohol mungkin menyebabkan kedinginan, penigkatan suhu secara aktual.
5. Anastesi, inhalasi akan menelan hipotalamus dan mengakibatkan kurang regulasi suhu tubuh
6. Diharapkan panas tubuh keluar melalui urin.

Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalamus.
3. Gangguan Rasa nyaman nyeri b/d distensi abdomen Tujuan ;
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam diharapkan gangguan rasa nyaman nyeri teratasi.
Kriteria Hasil ;
• Melaporkan nyeri hilang
• Klien tampak rileks
• Klien mampu tidur / istirahat.
• TTV Normal
TD;
Sistolik =100-120
Diastolik =60-80
S = 36,5-37,5
N = 60 - 80
P= 16-22 x/ i Mandiri
1. Kaji skala nyeri, catat lokasi, lamanya, intensitas ( skala dari 0-10 ). Selidiki dan laporkan perubahan karakteristik nyeri.

2. Jelaskan sebab-sebab nyeri
3. Dorong pasien untuk melaporkan nyeri.

4. Catat petunjuk non-verbal misalnya gelisah.


5. Kaji factor-faktor yang dapat meningkatkan dan menghilangkan nyeri.



6. Anjurkan klien untuk tidak cemas/ takut.


7. Anjurkan klien untuk menggunakan teknik pengalihan untuk menurunkan nyeri seperti teknik relaksasi nafas dalam.
8. Izinkan pasien untuk memulai posisi yang nyaman misalnya lutut fleksi.

9. Berikan tindakan nyaman seperti pijatan punggung, ubah posisi dan aktivitas senggang.

10. Bersihkan areal rektal dengan sabun ringan dan air setelah defekasi.
.
11. Observasi dan catat distensi abdomen, peningkatan suhu dan penurunan TD.

Kolaborasi ;
12. Lakukan modivikasi diet sesuai resepmisalnya memberikan cairan dan menigkatkan makanan padat sesuai toleransi
13. Berikan obat sesuai indikasi, seperti ;
Analgesik, Antikolinergik
Mandiri ;
1. Perubahan pada karakteristik nyeri dapat menunjukkan penyebaran penyakit atau terjadinya komplikasi.
2. Meningkatkan pengetahuan pasien
3. Mencoba untuk mentoleransi nyeri dari pada meminta analgesic
4. Bahasa tubuh / petunjuk non-verbal dapat secara psikologis dan fisiologik dan dapat digunakan pada hubungan petunjuk verbal untuk mengidentifikasi luas dan beratnya masalah.
5. Dapat menunjukkan dengan tepat pencetus atau factor pemberat ( seperti stress) atau mengidentifikasi terjadinya komplikasi.

6. Rasa cemas akan meningkatkan asam lambung dan meningkatkan nyeri

7. Teknik pengalihan rasa nyeri berperan untuk menurunkan sensasi nyeri.

8. Menurunkan tegangan abdomen dan meningkatkan rasa control.

9. Meningkatkan relaksasi, memfokuskan kembali perhatian dan meningkatkan kemampuan koping
10. Melindungi kulit dari asam usus


11. Dapat menunjukkan terjadinya obstruksi usus karena inflamasi.

Kolaborasi ;
12. Istirahat usus penuh dapat menurunkan nyeri.


13. Nyeri berfariasi dari ringan sampai berat dan perlu penanganan untuk memudahkan istirahat adekuat dan penyembuhan.


III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Menurut Mansjoer, Arif, dkk (2001) Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal di mana hampir seluruh villi kariolisnya mengalami perubahan hidrofobik. Penyebab molahidatidosa tidak diketahui secara pasti, namun faktor predisposisinya antara lain Imunoselektif dari tropoblast, keadaan sosio-ekonomi yang rendah, abnormalitas pada uterus, defisiensi nutrisi antara lain defisiensi protein, asam folat, dan gangguan peredaran darah rahim.
Tanda dan gejala dari penyakit molahidatidosa antara lain amenore dan tanda-tanda kehamila, perdarahan pervaginam berulang, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan, tidak terabanya bagian janin pada palpasi dan tidak terdengarnya BJJ sekalipun uterus sudah membesar setinggi pusat atau lebih, mual dan muntah berat. Setelah tanda dan gejala muncul jika tidak segera diobati akan menyebabkan akibat lanjut (komplikasi ). Adapun komplikasi dari penyakit molatihidosa adalah anemia, syok, infeksi, eklampsiadan tiroksitosikosis. (Mansjoer, Arif 2001; 267 )
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan penyakit molahidatidosa yaitu Kekurangan volume cairan, Peningkatan suhu tubuh dan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri. Dan diagnosa prioritas yang dapat diangkat untuk apendisitis adalah “ Kekurangan volume cairan “
3.2 Saran
3.2.1 Bagi STIKes Dharma Landbouw
Diharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan di perpustakaan STIKes Dharma Landbouw Padang, bagi mahasiswa prodi D3 Kebidanan, D3 PIKES dan S1 Keperawatan. Sehingga menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa.
3.2.2 Bagi Mahasiswa
Diharapkan setelah melakukan presentasi makalah ini dapat menambah wawasan mahasiswa dan dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dilapangan tentang penyakit molahidatidosa.


DAFTAR PUSTAKA

A. Aziz alimul Hidayat. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta ; EGC
Doengeoes EM, Marlynn. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta ; EGC
Mansjoer Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta ; FKUI
Nettina. M. Sandra. 2001. Pedoman Praktik Keperawatan. Jakarta ; EGC
Sudoyo. W. Aru, dkk.1999. Buku Ajar Penyakit Dalam. Jakarta ; FKUI
Carpenito, Lynda.2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta : EGC
Hamilton, C. Mary. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, edisi 6. Jakarta : EGC
Soekojo, Saleh. 1973. Patologi, UI Patologi Anatomik. Jakarta: FKUI
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri, Jilid I. Jakarta: EGC
Johnson & Taylor. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC
www. Mola-hidatidosa. Com.

put yerterday behind you,
its gone n won't come back n we can't see ahead far down tomorrow track


enjoy the fleeting moments that come just for to day
the sweet song of bluebird the morning sun's first day...